I
missed you, I
thought of you from time to time. Maybe
it’s the season change because I miss you, I love
you more than anything. I
wonder if you’re thinking the same thing as me, I will
write your name on the corner of my heart
I’ll hide it so no one can erase it. When I think about the times we were together, I smile.
I’ll hide it so no one can erase it. When I think about the times we were together, I smile.
Maybe I don’t want to forget you
Yes, I don’t want to forget you..
Yes, I don’t want to forget you..
Aku
mencoba memindahkan semuanya dimemori masa lalu, tapi apa yang terjadi? Yang
terjadi justru semakin sulit untuk dipindahkan, yang ada aku semakin tidak bisa
membedakan antara masa lalu dan masa
sekarang. Aku masih tetap saja tidak bisa mengelak dengan apa yang telah
terjadi. Mungkin memang aku yang terlalu bodoh, mungkin memang hanya aku yang
terlalu memikirkan tentang kita padahal kita bukan lagi sebagai ‘KITA’.
Aku
masih berharap kita masih bisa menjadi ‘KITA’ yang dulu, menjadi ‘KITA’ yang
selalu bersama, menjadi ‘KITA’ yang selalu mengisi satu sama lain, menjadi
‘KITA’ yang selalu ada disaat amarah melanda. Walaupun sebenarnya hanya akulah
yang mempertahankan itu tapi tetap saja kau membawa pengaruh terbesar untuk
semua yang telah ada. Adakah yang salah diantara kita? Aku rasa bukan kita
masalahnya, tapi kau sendiri yang selalu membuat masalah itu ada.
Sekarang,
hari ini, dan detik ini otakku selalu saja berputar-putar tentang kau, taukah
kau tentang hal itu? Aku rasa tidak, kau terlalu egois untuk memikirkan
perasaan orang lain. Kau selalu saja dan bahkan hanya memikirkan bagaimana
membahagiakan kehausan jiwamu untuk segala sesuatu hal yang menyenangkan. Kau
juga tidak pernah berpikir apa dampak dari kehausan jiwamu itu akankah
menyakiti atau sebaliknya.
Kenangan
dimasa lalu denganmu terlalu banyak, sehingga rasanya sangat sulit untuk aku
hapus satu persatu. Aku tidak berusaha untuk menghapusnya tapi aku mencoba
untuk menyimpannya dimemori masa lalu, aku juga tidak berusaha untuk
melupakannya karena sangatlah munafik jika aku bilang aku sudah melupakan
semuanya. Kenyataannya aku masih saja seperti aku yang dulu, aku tidak berharap
ada seseorang yang baru yang dapat menggantikan posisimu.
Berharap
kau dapat merasakan hal yang sama, berharap kita bisa menjadi ‘KITA’ (lagi),
berharap tuhan bisa mengerti bahwa aku tidak menginginkan kehadiran yang lain. Just
you and me in our world. Thank you for the momeries, Even at the moment we break
up, you’re still the only one. Wishing you can comeback soon. Hold me like usual !!
Neng Windy
Sulistianti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar