@Handa_titik

Ini hasil tulisan saya, inspirasi saya. selamat membaca, selamat mengambil sisi positif, yang negatif di buang saja jadikan pembelajaran bagi kita. semoga bermanfaat bagi saya, anda dan kita semua. terimakasih :) - @Handtik

Sabtu, 22 Desember 2012

IBU

IBU
di setiap nama ibu, pasti ada cinta, kasih dan sayang yang tulus. 
buat saya seorang IBU adalah sosok malaikat yang diciptakan Allah dalam bentuk nyata.
IBU , merelakan nyawanya hanya untuk malaikat kecil yang sangat dinantikannya.
meskipun saat besar malaikat kecil yang diharapkannya akan tumbuh sebagai anak yang baik namun berubah menjadi anak yang nakal, Ibu tak pernah marah.
hanya untaian kata yang terukir dari bibirnya.
untaian kata yang tak pernah bosan untuk dilontarkannya pada putra/putri tercintanya. untuk menjadi pribadi yang baik
IBU
kasihmu sepanjang masa, tak kan pernah ada hal apapun yang bisa mnggantikan kasih sayangmu
aku mencintaimu Ibu. 
terimakasih untuk segala hal yang telah kau berikan padaku
dan maaf untuk segala hal yang telah melukai hatimu atas diriku.
semoga saja dalam waktu dekat aku bisa membanggakanmu.

Tuhan. terimakasih Kau telah ciptakan malaikatku. malaikat penjagaku. dan malaikat alasan aku untuk tetap bertahan di dunia ini, alasan aku untuk menjadi seseorang yang bisa membanggakannya.

Tuhan. aku berharap. semoga saja di hari tuanya, ia mendapatkan kebahagiaan yang berlimpah.
senyum yang disunggingkannya adalah alasan karena ia bangga terhadapku.
begitu juga dengan air mata yang mengalir di pipi tirusnya.
semoga akulah yang mennjadi alasan ia menangis bangga dan tersenyum bahagia.

Happy mother's Day. 
and I LOVE YOU MOM :*

Rabu, 19 Desember 2012

Mimpi Besarku



Writer : Titik Handayani

            Seorang gadis cantik tengah terduduk di atas balkon kamarnya, kedua telinganya di tutup dengan earphone berwarna putih dan kedua matanya tertutup seakan merasakan lagu yang tengah di putar melalui MP3 handphone berlayar sentuh dengan warna hitam itu.
            Air mata yang susah payah ditahannya di balik matanya yang tertutup terasa percuma karena rasa sakit yang dirasakannya begitu besar. tanpa sebab kekasihnya meminta putus darinya, melupakan begitu saja janji yang telah diikatnya pada tujuh bulan yang lalu, saat dimana mereka melepaskan masa putih abu-abu yang kata orang begitu indah.
***
            Maaf ya, kita putus.
            Mata indah gadis berwajah oriental ini seketika membulat, membaca pesan masuk yang di ketahui dari sang kekasih. Kosentrasi yang tadinya tertuju pada dosen di muka kelas itu berlarian satu persatu. Sekarang pikirannya hanya tertuju pada pria bernama Ahmad Nabawi atau biasa ia sapa Bawi, pria yang tujuh bulan belakangan ini resmi menjadi kekasihnya.
            Matanya mulai memanas, air mata yang tak pernah berniat untuk keluar dari sarangnya kini berdesakan untuk keluar, Windy –nama gadis itu—tak tinggal diam, ia segera mengadahkan kepalanya, berusaha untuk tidak mengeluarkan air mata bodoh itu pada saat yang tak tepat ini.
            “Win. Kenapa?” Gadis, sahabat Windy mulai merasakan sikap Windy yang aneh. windy menoleh kea rah sahabatnya itu, wajahnya begitu menyiratkan kesedihan juga kekecewaan.
            “Bawi minta putus.” Lirih Windy.
            “Baiklah, kita akhiri materi kita kali ini. Siang semuanya.” Ucap dosen dengan berkepala botak plontos dengan janggut yang menghiasi dagunya itu. dosen itu pun keluar dari ruang kelas. Semua mahasiswa berhamburan keluar kelas terkecuali Windy dan juga Gadis sahabatnya.
            “Kenapa emang? Lo ada masalah sama dia?” Tanya Gadis penasaran.
            “Mungkin dia nggak mau backstreet sama gue. Kan banyak yang bilang cowok nggak betah di ajakin backstreet.” Ungkap Windy tertunduk.
            “Sabar ya Win.” Gadis hanya bisa mengelus pundak Windy, menenangkan sahabatnya yang tengah dilanda kegalauan itu.
***
            aku kangen sama kamu. :*
            Jemari Windy bergerak lincah di atas layar handphonenya, bibirnya menyunggingkan senyum tipis. Ia juga merasakan apa yang diungkapkan mantan kekasihnya melalui pesan singkat itu.
            “Atagfirullah. Lupa gue sama dia kan udah putus.” Windy baru sadar apa yang menimpanya dengan mantan kekasihnya.
            Jangan ngejauh dari aku ya. Meskipun kita putus aku mau kita berhubungan baik. Aku nggak mau jauh dari kamu.
            Windy terdiam membaca pesan tersebut. Ia juga tak mau merasa jauh dengan mantan kekasihnya ini. Tujuh bulan menjalin kasih bukan waktu yang singkat, banyak yang sudah dialaminya bersama dengan Bawi. Apalagi mereka menuntun ilmu pada tempat yang sama saat masa putih abu-abu, itu membuatnya makin merasa susah melupakan sosok Bawi sebagai kekasihnya, menganggapnya sebagai sahabat seperti dulu.
            Windy kembali menyentuh setiap huruf yang tertera pada layar handphone bermerk Aple itu, mengiyakan permintaan sang mantan kekasihnya.
            Air mata itu mengalir pada kedua sudur mata indah Windy, menelusuri pipi chubby gadis berdarah sunda-betawi ini. Windy memang masih menjalin hubungan baik dengan Bawi, namun bagaimanapun hubungan mereka saat ini hanya sebatas teman, tidak lebih. Dan itu membuat Windy begitu merasakan sebuah kehilangan.
            “Apa lo nggak ngerasa kehilangan gue Baw?” Tanya Windy pada sebuah foto yang terdapat pada layar handphonenya.
            Windy memutuskan untuk ke balkon kamarnya, mengingat setiap detik kenangan manis bersama pria yang dikenalnya tiga setengah tahun lalu. Memutar lagu Rini Idol – Mimpi Besarku untuk sekedar menemani kegalauannya malam ini.
Tak bisa aku melupakanmu
Walau kau bukan milikku lagi
Tak bisa ku hidup tanpamu
Terbiasa kau perhatikan aku        

Aku dan kamu, itu dia doaku
Aku dan kamu, itulah mimpi besarku

Bagaimana nasib cintaku
Hatiku masih hidup di ragamu
Masih saja ku menganggapmu
Aku pasanganmu seperti dahulu

Tak bisa aku melupakanmu
Walau kau bukan milikku lagi

Aku dan kamu, itu dia doaku
Aku dan kamu, itulah mimpi besarku

Bagaimana nasib cintaku
Hatiku masih…
Bagaimana nasib cintaku
Hatiku masih hidup di ragamu
Masih saja ku menganggapmu
Aku pasanganmu seperti dahulu
Kau mimpi besarku…
            Hati Windy makin teriris saat lantunan lagu itu terdengar di telinga lebih dari sepuluh kali. Begitu meresapi lagu yang saat ini benar-benar menjadi theme songnya.


            
            “Aku berharap suatu saat kamu dan aku akan menjadi kita lagi. Aku sayang kamu.” Gumam Windy menutup matanya, mencoba membayangkan senyum Bawi yang sekarang tak dapat dilihatnya lagi dalam dunia nyatanya.

*END*

Sabtu, 08 Desember 2012

This is My Life

Ini hidupku. Begitulah prinsip sekarang yang ada dalam fikiranku. Sempat merasakan sebuah kebimbangan namun menjadi teratasi saat aku menyadari ini hidupku bukan hidup mereka. Semua pilihan ada di tanganku, pilihan yang takkan merugikan orang lain.

Ya, aku adalah seorang mahasiswa di salah satu Universitas Swasta di Jakarta, mengaambil program pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Banyak orang yang menentangku untuk mengambil program ini, namun aku terus meyakinkan mereka, ini pilihanku.

Puncaknya saat aku bertemu dengan salah satu guru Bahasa Inggris di yayasan sekolah tempat aku menimba ilmu saat SMA, banyak motivasi yang diberikannya untukku. Beliau juga membaca bagaimana sikap dan sifatku saat ini. Jujur, aku sempat goyah karena banyak orang di sekitarku yang tak mendukung apa yang menjadi pilihanku, namun aku berfikir ulang, ini pilhanku, dan suatu saat aku akan menjadi apa yang menjadi impianku. 

Allah selalu bersama Hamba-Nya bukan? Jadi aku tak perlu khawatir dengan apa yang menjadi pilihanku saat ini. Karena aku percaya Allah selalu bersamaku. 

Inilah Cintaku


Banyak orang bilang masa SMA adalah masa yang begitu indah. Banyak cerita yang ada di dalamnya. Mulai dari cerita menganai kita dengan guru dan pelajaran yang bersangkutan, persahabatan dan yang tak ketinggalan adalah CINTA. Benar apa kata orang mengenai masa putih abu-abu  ini, jika di sini kita akan menjalani banyak cerita mulai dari yang indah hingga yang membuat air mata menetes.

Dan Inilah Cintaku dan Masa putih Abu-abuku bersama dengan mu 

Cinta itu kamu. Kamu yang membuat masa putih abu-abu itu lebih berwarna. Kamu yang membuat masa putih abu-abu itu akan selalu terkenang di dalam memori ini.

Sampai saat ini  Cinta itu belum juga aku bisa dapatkan. Bukan karena aku pengecut namun karena aku yang lebih mementingkan prinsipku sebagai seorang gadis remaja yang masih selalu bertengger di bawah ketiak orang tuaku.Selain itu aku juga tak pernah bertemu dengannya lagi setelah kami melepas atribut putih Abu-abu itu.

Bukan hanya itu, namun Cinta itu juga belum bisa hilang sepenuhnya dari hati kecil ini. Namun begitu berharap akan segera menghilang dengan bergulirnya waktu. 

Aku tahu melupakan seseorang yang mengisi hati kita selama dua tahun lebih itu bukan hal yang mudah namun dengan tak adanya lagi sebuah pertemuan secara perlahan akan mengikis Cinta itu dari hati kita.

Kata salah seorang temanku, jika kita berusaha kerasa melupakan seseorang dengan sebuah 'paksaan' akan membuat kita semakin mengingatnya. Namun jika kita bersikap biasa saja dengan perlahan pasti rasa Cinta itu akan hilang dengan sendirinya.

Hem... ya. Cinta memang tak bisa di paksakan. Di paksa untuk dimiliki dan di paksa untu melupakan secara cepat. Karena Cinta adalah Anugrah dari Tuhan. Karena Cinta yang akan menuntun kita pada seseorang yang terbaik untuk kita, bukan orang yang kita inginkan. Syukur-syukur Cinta itu menuntun kita menemui seseorang yang kita inginkan, jika dia memang yang terbaik. Tapi jika bukan, jangan bersedih. Karena di lain tempat dan waktu yang tepat kita akan menemukan Cinta itu.

Dan INILAH CINTAKU UNTUKMUCinta yang tak perlu memaksamu ada di sisiku. Cinta yang tak perlu melupakan mu dengan sebuah paksaan. Karena jika Tuhan mengizinkan kita untuk bersama, maka Tuhan akan menuntun Cinta itu pada hati kita. Meski saat ini kau tengah bersama dirinya.